Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Materi Kedua JOTA-JOTI 2024: Prosedur Penggunaan Radio


PRAMUKACIANJUR.OR.ID —
Kak Doni dengan nomor panggil YB1EWY menyampaikan materi yang sangat penting tentang prosedur penggunaan radio amatir pada sesi kedua kegiatan Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI) 2024. Materi ini bertujuan untuk mengajarkan peserta, terutama anggota pramuka, cara menggunakan radio dengan benar dan efektif baik untuk kegiatan JOTA maupun untuk penggunaan sehari-hari.

Sesi dimulai dengan penjelasan dasar "prosedur komunikasi radio" oleh Kak Doni. Prosedur ini termasuk cara menggunakan perangkat radio, memilih frekuensi yang tepat, dan berbicara di udara. Ia menekankan bahwa aturan ketat untuk radio memungkinkan komunikasi yang efektif dan tidak mengganggu pengguna lain di jaringan yang sama.

Penggunaan radio amatir berbeda dari komunikasi konvensional. Ketika materi dibuka, Kak Doni mengatakan bahwa ada "etika" dan "aturan" yang harus diikuti, salah satunya adalah "menghindari berbicara terlalu banyak atau berbicara dengan orang lain di frekuensi yang sama."

Kek Doni kemudian berbicara tentang "etika komunikasi radio" yang harus diikuti oleh semua pengguna radio. Ia menekankan betapa pentingnya untuk tetap disiplin dalam penggunaan frekuensi, tetap sopan, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami setiap orang. Karena ini penting untuk menjaga komunikasi aman dan terorganisir, pengguna radio amatir harus memperhatikan panggilan identifikasi (callsign) saat memulai dan mengakhiri komunikasi.





Kak Doni menjelaskan bahwa tanda suara adalah identitas utama dalam setiap komunikasi. Jangan lupa untuk selalu menyebutkan tanda suara di awal dan akhir komunikasi. Ini sangat penting untuk menjaga ketertiban dan agar semua orang tahu siapa yang sedang berbicara.

Selanjutnya, Kak Doni memberikan penjelasan tentang cara melakukan "panggilan radio". Dia memberikan contoh dialog yang benar di mana seseorang melakukan panggilan radio dengan menyebutkan "callsign" pemanggil, menyebutkan "callsign" yang dipanggil, dan kemudian memberikan pesan singkat. Selain itu, Kak Doni mengajarkan cara menjawab panggilan dengan benar dan menggunakan istilah standar seperti "over" (memberikan giliran bicara) dan "out" (mengakhiri komunikasi).

Kak Doni mengatakan, "Misalnya, jika saya ingin memanggil YB1DYN, maka saya akan mengatakan, "YB1DYN, ini YB1EWY, over." Ini adalah contoh sederhana, tetapi sangat penting untuk "menghindari kekacauan komunikasi"."

Kek Doni juga berbicara tentang "frekuensi yang aman" yang harus digunakan oleh peserta JOTA-JOTI. Ia menjelaskan bahwa setiap wilayah atau negara memiliki frekuensi khusus untuk radio amatir, dan penggunaan frekuensi yang salah dapat mengganggu layanan komunikasi lain, seperti layanan darurat atau penerbangan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa frekuensi yang digunakan tidak melanggar aturan internasional dan telah disetujui oleh ORARI.

"Pastikan selalu menggunakan frekuensi yang sudah dialokasikan untuk kegiatan amatir radio. Menggunakan frekuensi lain tanpa izin dapat menyebabkan interferensi yang berbahaya, terutama bagi layanan komunikasi yang lebih kritis," katanya.

Karena banyaknya pengguna radio amatir yang berpartisipasi dalam JOTA-JOTI, Kak Doni menekankan pentingnya "kesabaran" saat berkomunikasi melalui radio. Ada kemungkinan besar terjadi "penumpukan komunikasi", terutama di frekuensi populer. Ia merekomendasikan agar peserta "bersabar" dan "tidak tergesa-gesa" saat menyampaikan pesan mereka. Untuk memberi semua peserta kesempatan untuk berbicara, Kak Doni juga mengajarkan bagaimana melakukan "koordinasi antar-stasiun."


Selalu ingat bahwa kita berbagi frekuensi dengan ratusan—jika tidak ribuan—pengguna lain dalam kegiatan seperti JOTA-JOTI. Menurut Kak Doni, kesabaran adalah kunci untuk semua orang dapat berkomunikasi dengan baik.

Salah satu materi penting yang dibawakan oleh Kak Doni adalah pengenalan "Q-Code", yang merupakan set kode standar yang digunakan untuk mempercepat dan mempermudah komunikasi radio. Contohnya adalah "QTH" untuk lokasi, "QRM" untuk gangguan sinyal, dan "QRZ" untuk siapa yang memanggil saya." Jika komunikasi jarak jauh mengalami kendala bahasa atau sinyal, kode-kode ini sangat membantu.

"Sebagai operator radio amatir, kita sering menggunakan "Q-Code" untuk berkomunikasi dengan cepat dan efisien. Kode-kode ini sangat berguna, terutama dalam kondisi komunikasi yang tidak ideal," kata Kak Doni.

Di akhir sesi, Kak Doni menyimpulkan bahwa semua peserta JOTA-JOTI harus memahami prosedur penggunaan radio amatir. Dia percaya bahwa dengan memahami dan mengikuti prosedur yang benar, para peserta dapat berkomunikasi secara "efektif, aman," dan "teratur". Ia juga berharap materi yang disampaikan dapat membantu para peserta meningkatkan keterampilan komunikasi mereka, baik dalam kegiatan JOTA-JOTI maupun kegiatan kepramukaan lainnya. [PKC/ Foto : Sani ]***

Post a Comment

0 Comments

Sistem Pengarsipan Digital
color