PRAMUKACIANJUR.OR.ID - Pada hari pertama Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI) 2024, Zaid Salim, Pengurus ORARI Lokal Kabupaten Cianjur dengan nomor panggil YB1DYN, memberikan materi tentang pengenalan organisasi ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia). Materi ini sangat penting bagi peserta JOTA-JOTI, terutama mereka yang baru mengenal dunia radio.
Zaid Salim memperkenalkan ORARI sebagai platform untuk penggiat radio amatir di Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi radio dan membangun hubungan dengan penggiat radio amatir di dalam dan luar negeri. menurutnya ORARI adalah organisasi resmi yang diakui oleh pemerintah dan memiliki peran penting dalam "dukungan komunikasi", terutama dalam situasi darurat dan bencana.
Zaid Salim memulai materinya dengan menceritakan sejarah ORARI, yang didirikan pada 9 Juli 1968, dengan tujuan untuk menyatukan orang-orang yang tertarik pada komunikasi radio dan memberi mereka platform untuk belajar keterampilan sosial dan teknis untuk berkomunikasi melalui perangkat radio amatir.
ORARI memainkan peran penting tidak hanya sebagai alat untuk berkomunikasi antara pecinta radio, tetapi juga sebagai perangkat yang membantu dalam komunikasi darurat selama bencana alam. Zaid menjelaskan, "Radio amatir tidak bergantung pada infrastruktur komunikasi modern yang dapat rusak saat bencana terjadi, jadi kami sering terlibat dalam kegiatan bantuan komunikasi."
Zaid memberikan penjelasan tentang sejarah ORARI dan struktur organisasinya, yang mencakup tingkat "pusat", "daerah", dan "lokal". Ia juga menunjukkan berbagai kegiatan ORARI, seperti latihan bersama, jamboree di udara, dan latihan komunikasi darurat, serta acara internasional yang melibatkan amatir radio dari berbagai negara.
Zaid menyatakan, "Kami dari ORARI juga ingin "mendukung Gerakan Pramuka" dengan mengajarkan anggota muda kemampuan komunikasi radio melalui kegiatan seperti JOTA-JOTI ini. Ini adalah salah satu bentuk nyata "kerjasama antara ORARI dan Pramuka", yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar terutama dalam pelatihan dan pengalaman komunikasi bagi anggota muda.
Zaid juga memperkenalkan ide "callsign", yang merupakan kode unik yang diberikan kepada setiap amatir radio setelah memperoleh lisensi. Ia menyatakan bahwa seseorang harus mengikuti "ujian amatir radio" yang dikelola oleh ORARI dan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) sebelum dapat menerima callsign. Callsign ini penting karena berfungsi sebagai "identitas resmi" setiap amatir radio saat berkomunikasi.
Sebagai amatir radio, bendera kami adalah identitas kami saat mengudara. Menurut Zaid Salim, ini adalah tempat di mana kita dapat menunjukkan kemampuan kita dalam "berkomunikasi secara global". Mendapatkan nomor panggilan tidak sulit, tetapi membutuhkan pemahaman tentang "aturan radio" dan "teknologi komunikasi".
Zaid juga menjelaskan bahwa anggota ORARI memiliki banyak keuntungan. Selain memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan sesama penggiat radio amatir di seluruh dunia, anggota ORARI mendapatkan pelatihan teknis yang akan membantu mereka lebih baik dalam menggunakan perangkat radio, memahami frekuensi, dan menemukan cara terbaik untuk berkomunikasi.
Zaid menjelaskan bahwa ORARI juga memberikan pelatihan tentang bagaimana "mengoperasikan peralatan radio dengan baik" dan mematuhi aturan frekuensi internasional. Anggota ORARI juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, seperti "komunikasi darurat" saat bencana alam, di mana kita sering menjadi ujung tombak dalam memberikan informasi penting.
Di akhir presentasinya, Zaid mengajak para peserta JOTA-JOTI, baik dari Pramuka maupun masyarakat umum, untuk "bergabung dengan ORARI" dan "mengembangkan keterampilan komunikasi radio". Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara ORARI dan Pramuka dalam kegiatan ini, dan dia berharap para peserta dapat memanfaatkan pengalaman JOTA-JOTI untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang dunia komunikasi radio.
Kegiatan JOTA-JOTI ini memberi kita semua kesempatan yang bagus untuk belajar. Zaid Salim menyimpulkan, "Melalui radio amatir, kita bisa terhubung dengan dunia luar, dan lebih dari itu, kita bisa "menjadi bagian dari upaya bantuan kemanusiaan" melalui kemampuan komunikasi yang kita pelajari. [PKC/ Foto : Sani - Agis]***
0 Comments